Purwadhika
∙10 April 2025
Peluncuran Assassin's Creed Shadows pada Maret 2025 oleh Ubisoft menghadirkan pengalaman baru dengan latar belakang Jepang feodal dan dua protagonis utama: Yasuke, seorang samurai keturunan Afrika yang pernah mengabdi pada Oda Nobunaga, dan Naoe, seorang shinobi dari klan Iga.
Meskipun game ini menerima pujian atas grafisnya yang memukau dan mekanisme gameplay yang menyenangkan, keputusan untuk menampilkan Yasuke sebagai protagonis utama menuai kritik tajam dari sebagian komunitas gamer.
Sejak dirilisnya trailer pertama, beberapa fans mempertanyakan keakuratan historis dan kesesuaian pemilihan Yasuke sebagai karakter utama. Beberapa berpendapat bahwa menampilkan seorang samurai keturunan Afrika dalam setting Jepang feodal tidak sesuai dengan konteks budaya dan sejarah saat itu. Namun, Yasuke adalah tokoh sejarah nyata yang diakui sebagai samurai oleh Oda Nobunaga, sehingga keputusan Ubisoft memiliki dasar historis.
Komunitas gamer memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan dan pemasaran game. Melalui komunitas, pengembang dapat memperoleh umpan balik langsung mengenai aspek-aspek yang disukai atau kurang disukai pemain, memungkinkan mereka untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian sebelum peluncuran resmi.
Selain itu, komunitas berfungsi sebagai alat promosi efektif; anggota sering berbagi pengalaman, merekomendasikan game kepada teman, dan berpartisipasi dalam diskusi yang meningkatkan visibilitas produk. Hal ini sejalan dengan temuan yang menunjukkan bahwa 78% responden lebih cenderung mencoba produk baru dari brand yang mereka dukung dalam komunitas.
Kritik yang muncul dapat mempengaruhi penjualan dan reputasi game. Jika komunitas merasa tidak puas atau teralienasi, mereka mungkin mengurangi dukungan mereka, yang dapat berdampak negatif pada angka penjualan. Sebaliknya, respons positif dari komunitas dapat meningkatkan loyalitas dan mendorong penjualan melalui rekomendasi dari mulut ke mulut. Dalam kasus Assassin's Creed Shadows, meskipun ada kritik, game ini berhasil mencapai lebih dari tiga juta pemain dalam minggu pertama peluncurannya, menunjukkan bahwa ketertarikan dan basis penggemar tetap kuat.
Bagaimana pengembang menanggapi kritik dan umpan balik dari komunitas sangat mempengaruhi hubungan jangka panjang dengan pemain. Respons yang konstruktif dan terbuka dapat memperkuat hubungan, sementara pengabaian dapat menyebabkan kekecewaan dan kehilangan basis pengguna.
Ubisoft, dalam menanggapi kritik terhadap Assassin's Creed Shadows, menekankan bahwa game ini adalah karya fiksi yang terinspirasi oleh elemen-elemen sejarah, dan mereka berusaha menciptakan pengalaman yang menarik bagi pemain.
Komunitas gamer memainkan peran vital dalam ekosistem industri game, mempengaruhi segala hal mulai dari pengembangan produk hingga strategi pemasaran. Kritik dan pujian mereka dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah game di pasar.
Assassin's Creed Shadows menyoroti kompleksitas hubungan antara pengembang dan komunitas, menunjukkan bahwa sementara inovasi dan keberanian dalam pengembangan game dapat membawa pujian, mereka juga dapat menimbulkan kontroversi yang memerlukan penanganan sensitif dan responsif.
Nah biar gak terjadi seperti case berikut, kamu bisa ikutan Skill Accelerator Bootcamp nih biar skill Digital Marketing kamu makin bikin penjualan produk kamu semakin meningkat! Daftar sekarang disini!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT