Purwadhika
∙13 February 2025
Pernah gak kamu membeli produk langsung dari postingan Instagram atau saat menonton live shopping di TikTok? Kalo iya, kamu udah merasakan sendiri fenomena social commerce! Ini bukan lagi sekadar tren, tapi evolusi dari e-commerce yang wajib kamu pahami.
Secara sederhana, social commerce adalah gabungan antara aktivitas e-commerce (jual-beli online) dengan interaksi sosial di platform media sosial. Jadi, seluruh proses belanja, mulai dari melihat produk, bertanya pada penjual, hingga pembayaran, terjadi dalam satu ekosistem media sosial.
Mengapa ini penting? Karena kebiasaan konsumen telah berubah. Mereka tidak hanya mencari produk, tapi juga engagement, rekomendasi, dan pengalaman belanja yang lebih personal.
Ada beberapa alasan mengapa social commerce melejit, terutama di kalangan pengguna e-commerce di Indonesia:
Kemudahan Akses: Hampir semua orang punya akun media sosial. Jadi, penjual bisa menjangkau calon pembeli dengan lebih mudah, tanpa perlu website atau aplikasi e-commerce yang rumit.
Interaksi Langsung: Pembeli bisa bertanya langsung pada penjual melalui fitur chat atau komentar. Ini menciptakan kedekatan dan kepercayaan, yang sulit didapatkan di marketplace tradisional.
Pengaruh Influencer: Banyak orang membeli produk karena direkomendasikan oleh influencer favorit mereka. Social commerce memfasilitasi kolaborasi antara brand dan influencer dengan lebih efektif.
Konten Visual yang Menarik: Foto dan video produk yang menarik di media sosial lebih menggugah minat beli daripada sekadar deskripsi teks di website e-commerce.
Fitur Live Shopping: Ini adalah salah satu fitur social commerce yang paling booming. Penjual bisa berinteraksi langsung dengan pembeli secara real-time, menjawab pertanyaan, dan memberikan penawaran khusus.
Berikut adalah beberapa platform social commerce yang paling populer di Indonesia, beserta tips penggunaannya:
Instagram Shopping:
Facebook Shops:
TikTok Shop:
WhatsApp Business:
Pilih Platform yang Tepat: Tidak semua platform cocok untuk semua jenis bisnis. Pilih yang paling sesuai dengan target pasar kamu.
Buat Konten yang Menarik: Konten adalah kunci di media sosial. Buat foto dan video produk yang berkualitas tinggi, serta caption yang menarik dan informatif.
Konsisten: Posting secara teratur dan berinteraksi dengan followers-mu. Ini akan membantu membangun brand awareness dan loyalitas pelanggan.
Gunakan Fitur Ads: Kalo kamu punya budget lebih, gunakan fitur iklan di media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Ukur dan Evaluasi: Pantau terus performa social commerce kamu. Gunakan analytics tools yang disediakan oleh masing-masing platform untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.
Brand Fashion Lokal: Dengan memanfaatkan Instagram Shopping dan live shopping di TikTok, sebuah brand fashion lokal berhasil meningkatkan penjualan hingga 200% dalam waktu 6 bulan.
Penjual Makanan Rumahan: Melalui WhatsApp Business, seorang ibu rumah tangga berhasil menjual ratusan porsi makanan setiap minggunya, hanya dengan mempromosikan produknya di grup-grup WhatsApp.
Social commerce bukan hanya sekadar tren, tapi juga evolusi dari e-commerce yang didorong oleh perubahan perilaku konsumen. Dengan menggabungkan kekuatan media sosial dan e-commerce, social commerce menawarkan pengalaman belanja yang lebih personal, interaktif, dan menyenangkan.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera manfaatkan social commerce untuk mengembangkan bisnis-mu!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT