purwadhika-logoPurwadhika Logo
hamburger-menu

Mengapa Keterampilan AI Menjadi Kunci Sukses di Tahun 2025

Purwadhika

30 April 2025

0430_Mengapa_Keterampilan_AI_Menjadi_Kunci_Sukses_di_Tahun_2025_df088135cd.png

Di tahun 2025, keterampilan kecerdasan buatan (AI) telah bertransformasi dari sekadar keahlian teknis menjadi elemen penting dalam kesuksesan profesional di berbagai sektor. Dengan semakin meluasnya adopsi AI, memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi ini bukan lagi suatu pilihan, melainkan kebutuhan.

Tren Peningkatan Permintaan Keterampilan AI

Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan dalam permintaan keterampilan AI di pasar kerja global. Misalnya, pada Maret 2025, negara bagian Utah di Amerika Serikat mencatatkan 155 lowongan pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan AI, jumlah tertinggi sejak awal 2022. Salt Lake County menyumbang mayoritas dengan 91 posisi, menempatkan Utah di peringkat 17 nasional untuk proporsi lowongan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan AI. - (Utah employers increasingly require AI skills)

Di sektor teknologi finansial, perusahaan seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs menekankan pentingnya keterampilan AI. Hina Shamsi, Chief Technologist di Morgan Stanley, menyatakan bahwa pemahaman tentang AI, komputasi cloud, dan machine learning menjadi keterampilan penting bagi mahasiswa ilmu komputer yang ingin sukses di Wall Street. - (I'm a chief technologist at Morgan Stanley. Here's what comp-sci students need to know to succeed on Wall Street.)

Peran AI dalam Transformasi Dunia Kerja

AI tidak hanya mempengaruhi sektor teknologi, tetapi juga merambah ke berbagai industri lain. Di sektor kesehatan, misalnya, alat AI seperti Suki telah mengurangi beban administratif bagi profesional medis, memungkinkan mereka fokus pada perawatan pasien. Seorang dokter internal-medis di Nashville melaporkan bahwa penggunaan AI untuk mendokumentasikan catatan medis mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas administratif dari dua hingga empat jam menjadi hanya sekitar 30 menit per hari . - (AI will reshape the global labor force. Employers will need to help their workers keep up.)

Selain itu, AI juga menciptakan peluang kerja baru. Misalnya, industri semikonduktor diperkirakan akan membutuhkan lebih dari satu juta pekerja terampil tambahan pada tahun 2030 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Perusahaan seperti Microsoft berinvestasi besar-besaran dalam pelatihan keterampilan AI, dengan rencana untuk menyertifikasi 50.000 pekerja dalam bidang terkait AI .- (AI data centers need workers. Semiconductor experts share 4 tips for finding and training them.)

Keterampilan AI yang Dibutuhkan di Berbagai Bidang

Untuk tetap relevan di pasar kerja yang didorong oleh AI, individu perlu mengembangkan keterampilan berikut:

  • Pemrograman dan Pengembangan AI: Kemampuan untuk menulis dan memahami kode, serta mengembangkan aplikasi berbasis AI.

  • Analisis Data dan Pembelajaran Mesin: Kemampuan untuk menganalisis data besar dan menerapkan algoritma pembelajaran mesin untuk menarik wawasan.

  • Keterampilan Sosial dan Kognitif: Meskipun AI dapat mengotomatisasi banyak tugas, keterampilan manusia seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah tetap sangat dibutuhkan.

  • Manajemen dan Etika AI: Kemampuan untuk mengelola implementasi AI secara etis dan efektif, serta memahami implikasi sosial dan hukum dari penggunaannya.

Penelitian menunjukkan bahwa peran yang mengandalkan alat AI generatif seperti ChatGPT dan Copilot memiliki 36,7% lebih tinggi kebutuhan terhadap keterampilan kognitif dan 5,2% lebih tinggi terhadap keterampilan sosial dibandingkan dengan peran lainnya . - (Generative AI Adoption and Higher Order Skills)

Dampak Global dan Kebutuhan untuk Pendidikan Berkelanjutan

Laporan dari Forum Ekonomi Dunia menyebutkan bahwa 44% keterampilan pekerja diperkirakan akan terganggu oleh AI dalam lima tahun ke depan. Hal ini menekankan pentingnya pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan secara berkelanjutan. Organisasi perlu berinvestasi dalam program pelatihan AI untuk memastikan tenaga kerja mereka dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi . - (AI will reshape the global labor force. Employers will need to help their workers keep up.)

Di Indonesia, meskipun adopsi AI masih dalam tahap awal, penting bagi profesional untuk mulai membekali diri dengan keterampilan AI. Platform seperti Purwadhika menawarkan kursus dan sertifikasi dalam bidang AI yang dapat diakses secara online maupun offline.

Keterampilan AI bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan menjadi kunci untuk sukses di dunia kerja tahun 2025. Dengan memahami dan menguasai keterampilan ini, individu dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja global yang semakin didorong oleh teknologi. Penting untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan AI untuk memastikan keberhasilan karir di masa depan.


bagikan


wa-button