purwadhika-logo
hamburger-menu
Purwadhika Logo

Programs

Partnership

For Corporate

Community

Why Purwadhika


ID

Kontenmu Sepi? Saatnya Jadi The Purple Cow!

Namira Khalisa

11 September 2025

Cover_Purple_Cow_563de16e9e.png

Kontenmu sepi? Padahal sudah all out bikin konten dari putar otak untuk mikir topik yang seru, nyusun brief content yang engaging, take content dan editing sampai berjam-jam, hingga bikin caption yang catchy. Tapi pas upload hasilnya malah nggak sesuai harapan alias zonk sepi penonton! Nah, kalau kamu pernah mengalami ini, bisa jadi masalahnya bukan di bagaimana kamu bikin konten, tapi di seberapa unik konten itu. Di tengah lautan konten yang setiap harinya makin banjir, jadi “bagus aja” ternyata nggak cukup! Kita butuh sesuatu yang beda. Sesuatu yang bisa bikin orang stop scrolling saat melihat konten kita.

Di artikel ini, kita akan membahas tentang The Purple Cow, sebuah konsep dalam dunia marketing yang bisa jadi solusi dari kontenmu yang sepi engagement. Konsep Purple Cow ini cocok banget buat kamu yang ingin tampil beda, ingin kontennya nggak cuma dilihat tapi juga remarkable oleh audiens. Kita bakal bedah kenapa keunikan itu penting, gimana caranya jadi ‘purple cow’ di antara lautan sapi biasa, dan apa langkah-langkah sederhana yang bisa kamu coba. Jadi buat kamu yang siap tampil beda, simak artikel ini sampai habis, ya! Screenshot 2025-09-11 134014.png

Apa itu The Purple Cow?

Bayangkan kamu sedang berada di sebuah peternakan. Di sana ada banyak sapi, semuanya berwarna coklat, putih, atau hitam layaknya sapi pada umumnya. Tapi tiba-tiba, kamu melihat satu sapi berwarna ungu di tengah kerumunan. Tanpa perlu disuruh, pasti matamu langsung tertuju ke sapi ungu itu, kan? Nah, dari situ lah konsep purple cow berasal!

Purple Cow merupakan istilah yang diperkenalkan oleh penulis dan marketer terkenal, Seth Godin, dalam bukunya yang berjudul "Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable". Konsep "Purple Cow" menggambarkan pentingnya keunikan dan keistimewaan dalam bisnis atau produk untuk menarik perhatian dan membedakan diri dari pesaing di tengah pasar yang padat.

Di era serba digital seperti sekarang, menjadi content creator adalah impian banyak orang. Tak heran, persaingan di dunia konten pun semakin padat dan kompetitif. Untuk tetap bisa bersaing, seorang content creator dituntut untuk tampil beda di tengah derasnya arus perkontenan. Bagi kamu yang tertarik menjadi content creator, cobalah konsep Purple cow ini. Purple cow merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya menjadi unik dan mencuri perhatian. Dengan keunikan tersebut, seorang content creator dapat membangun personal branding yang menonjol dan memberikan nilai tambah yang membedakan mereka dari para pesaing di platform digital.

Mengapa Harus Tampil Beda?

Di tengah derasnya arus konten di media sosial, tampil beda bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Setiap hari, jutaan video, foto, dan tulisan dipublikasikan, membuat audiens cepat bosan dan mudah berpindah ke konten lain. Kalau tidak punya ciri khas, kemungkinan besar kontenmu akan tenggelam. Menjadi unik bukan soal menjadi aneh, tapi bagaimana kamu bisa menyampaikan pesan yang sama dengan cara yang segar, autentik, dan mudah dikenali. Dengan tampil beda, kamu punya peluang lebih besar untuk membangun audiens yang loyal dan menciptakan ruang yang benar-benar milikmu di tengah persaingan yang padat.

Beberapa Content Creator ‘The Purple Cow’

Beberapa content creator berhasil menarik perhatian publik karena keunikannya, mereka adalah sosok The Purple Cow di dunia digital. Bukan sekadar ikut tren, mereka menciptakan ciri khas tersendiri membedakan dari kreator lainnya.

  1. Mr. Beast Bagi kamu yang sering nonton YouTube, pasti sudah nggak asing dengan Mr.Beast, atau mungkin kamu penonton setianya? Jimmy Donaldson atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mr.Beast ini berhasil menjadi purple cow di tengah ramainya creator YouTube lainnya. Ia berhasil jadi standout karena ide-ide kontennya yang ekstrem, inovatif, dan sangat out of the box. Siapapun yang menonton kontennya pasti akan berdecak kagum, hingga berpikir “Kok bisa?”
  2. Fadil Jaidi Di tengah banyaknya konten prank dan komedi, Fadil Jaidi berhasil mencuri perhatian dengan pendekatan yang lebih personal dan unik dengan keluarganya, terutama ayahnya, Pak Muh. Kalau kamu pengikut setia Fadil Jaidi, pasti sadar kalau konten-kontennya sebenarnya sangat sederhana. Vlog-nya hanya diedit secara cut to cut, tanpa efek berlebihan. Tapi hasilnya? Tembus jutaan views. Fadil Jaidi tidak mengandalkan gimmick berlebihan. Justru dari keseharian yang sederhana, ia berhasil membangun ciri khas yang kuat. Gayanya yang spontan, ekspresif, dan chemistry natural dengan keluarganya membuat kontennya terasa lebih apa adanya dan tidak dibuat-buat.
  3. Tenue de Attire Di tengah persaingan ketat brand fashion lokal di TikTok, Tenue de Attire berhasil tampil beda dan mencuri perhatian. Bukan sekadar jualan baju, brand ini memikat audiens melalui konten "Sorry ya, tipe aku..." yang sering kali tembus jutaan views! Melalui konten yang sangat khas ini, Tenue de Attire berhasil menarik perhatian netizen yang merasa relate dengan isi videonya. Mereka memiliki ciri khas yang membuat orang lain terhibur saat menonton, hingga membagikannya ke orang lain. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang berjualan! Pendekatan yang digunakan Tenue de Attire bisa dibilang sebagai strategi pemasaran yang cerdas dan tepat sasaran.

Bagaimana Cara Jadi The Purple Cow?

Setiap hari kita dibanjiri ribuan konten, mulai dari yang informatif hingga yang sekadar hiburan ringan. Lalu, di antara begitu banyak konten dan brand, apa yang membuat satu jadi lebih remarkable dari yang lain? Jawabannya: mereka berani tampil beda. Yuk, bahas bagaimana caranya agar kamu bisa jadi remarkable di tengah derasnya arus konten!

  1. Temukan Keunikanmu Ikut tren boleh, yang nggak boleh adalah terlalu bergantung pada tren, karena pada dasarnya sifat tren hanya sementara. Di sini kamu harus bisa mencari sudut pandang atau pendekatan yang kamu banget. Bisa dari kepribadian, pengalaman,kehidupan sehari-hari, cara bicara, gaya visual, atau ceritamu sendiri.
  2. Riset Audiens Menjadi unik bukan berarti aneh. Kamu tetap harus tahu siapa audiens targetmu, apa yang mereka cari, dan bagaimana kamu bisa hadir jadi solusi mereka, dengan cara yang tidak biasa.
  3. Punya Voice yang Konsisten Saat ini, menjadi remarkable bukan hanya soal menyajikan fresh ideas, tapi juga konsisten dalam cara bicara, gaya penyampaian, dan apa yang disampaikan.Apakah kamu lucu? Cerdas? Sinis? Sopan? Gunakan suara khas ini di semua channel agar kontenmu lebih mudah dikenal dan diingat oleh orang-orang.

Berani Jadi the Purple Cow?

Di era digital saat ini, di mana setiap hari kita dibanjiri ribuan informasi dan konten baru, menyajikan hal yang biasa saja tak lagi cukup. Kita perlu tampil remarkable, berbeda dan menonjol. Semakin remarkable kontenmu, semakin besar pula makna dan dampak yang bisa ditinggalkannya. Jadi, kalau kamu ingin kontenmu di-notice, bukan sekadar viral lalu tenggelam, saatnya kamu merumuskan "the purple cow" sendiri. Karena di dunia yang serba cepat ini, hanya yang tampil beda yang akan bertahan.

Sumber: Konsep “Purple Cow” dalam Usaha Ayam Geprek Baca juga: Psikologi Netizen Terungkap! Trik Bikin Konten yang Bikin Klik Gak Berhenti


bagikan


wa-button