Purwadhika
∙28 May 2025
Dalam dunia digital marketing, tools SEO sangat penting untuk membantu riset kata kunci, analisis kompetitor, dan optimasi situs. Dua alat SEO populer, Ahrefs dan SEMrush, banyak digunakan oleh pemula maupun profesional. Ahrefs dikenal sebagai alat analisis backlink yang kuat dengan interface sederhana, sedangkan SEMrush adalah suite digital marketing serba guna yang awalnya fokus pada SEO tapi kini juga mendukung PPC dan analisis traffic.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbandingan Ahrefs vs SEMrush dari berbagai aspek, termasuk fitur utama, akurasi data, kemudahan penggunaan, harga terkini, kelebihan dan kekurangan, serta rekomendasi untuk berbagai kebutuhan.
Tools SEO seperti Ahrefs dan SEMrush mempermudah pekerjaan digital marketer dengan menyediakan data cepat dan akurat. Misalnya, kamu bisa mengetahui kata kunci mana yang potensial, menganalisis strategi pesaing, memantau peringkat situs, dan menemukan masalah teknis pada website.
Tanpa alat khusus, pekerjaan ini akan memakan banyak waktu jika dilakukan manual. Dengan fitur analisis yang komprehensif, tools SEO membantu meningkatkan traffic dan mempercepat pertumbuhan bisnis online. Bagi pemula dan pemilik bisnis kecil yang mungkin belum berpengalaman, menggunakan Ahrefs atau SEMrush bisa memberikan wawasan berharga untuk kompetitif di search engine.
Ahrefs adalah platform SEO yang awalnya fokus pada backlink analysis. Saat ini Ahrefs telah mengembangkan banyak fitur lain seperti riset kata kunci, audit situs, rank tracking, dan content explorer. Dengan infrastruktur crawling web yang besar, Ahrefs sering dipuji karena database backlink-nya yang luas dan antarmuka yang mudah digunakan. Menurut Backlinko, “Ahrefs is best known as a backlink analysis tool, but over the last few years they’ve added a TON of new features”. Fitur unggulan Ahrefs meliputi Site Explorer (untuk melihat backlink dan kata kunci organik pesaing), Keywords Explorer (riset kata kunci), Rank Tracker, dan Site Audit.
SEMrush adalah software all-in-one untuk pemasaran digital. Selain SEO, SEMrush juga menyediakan alat untuk PPC, social media, dan riset pasar. Awalnya didesain untuk riset SEO, SEMrush sekarang dapat mengoptimalkan konten SEO, menganalisis kampanye SEO dan PPC pesaing, melihat sumber trafik kompetitor, bahkan menganalisis log file situs. Misalnya, SEMrush memiliki fitur Keyword Magic Tool untuk riset kata kunci yang sangat detail, Traffic Analytics untuk melacak pergerakan trafik pesaing, serta Social Media Tracker untuk mengelola media sosial. Dengan banyak fitur ini, SEMrush sering dianggap sebagai platform pemasaran digital lengkap.
Secara singkat, Ahrefs dan SEMrush sama-sama menawarkan serangkaian fitur SEO yang tumpang tindih. Namun, seperti dirangkum oleh sumber tepercaya, “Ahrefs excels in backlink analysis and keyword research with a simple interface, while SEMrush offers a broader toolset for SEO, PPC, and content marketing”.
Ini berarti Ahrefs lebih terfokus pada aspek SEO inti (kualitas backlink dan riset organik), sedangkan SEMrush menyediakan fitur tambahan untuk strategi pemasaran yang lebih luas. Perbedaan fokus ini akan terlihat jelas ketika kita membandingkan detail fitur keduanya berikut.
Untuk memperjelas perbedaan dan kesamaan, berikut tabel ringkasan fitur utama Ahrefs dan SEMrush:
| Fitur | Ahrefs | SEMrush |
| ----------------------- | ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ | ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- |
| Riset Kata Kunci | Keyword Explorer: fokus organik dengan metrik kesulitan, volume, traffic potential
, fitur “Also rank for” dan histori peringkat. | Keyword Magic Tool: filter ekstensif, menggabungkan data SEO dan PPC (termasuk CPC), serta AI PKD untuk akurasi kesulitan kata kunci. |
| Analisis Backlink | Alat Site Explorer kuat untuk melihat profil backlink, teks jangkar, tautan rusak, dan halaman berkinerja terbaik berdasarkan backlink. | Menyediakan pelacakan backlink lengkap, penilaian toksisitas, dan fitur gap backlink kompetitor; mampu mengidentifikasi peluang link building baru. |
| Audit Situs | Audit situs yang efektif untuk masalah SEO teknis umum (konten duplikat, kecepatan halaman, dsb.), tetapi tanpa fitur analisis log file. | Audit situs sangat komprehensif: memeriksa broken link, error server, Core Web Vitals, hingga analisis log file dan audit konten mendalam. |
| Pelacakan Peringkat | Rank Tracker untuk memantau peringkat kata kunci Google saja; opsi pelaporan cukup terbatas. | Position Tracking dengan pelacakan multi-lokasi dan lintas mesin pencari (termasuk Google, Bing, dan update ChatGPT); banyak opsi kustomisasi. |
| Antarmuka / UI | Antarmuka bersih dan sederhana, fokus utama pada kebutuhan SEO. Dashboard Ahrefs memudahkan akses ke Site Explorer, Rank Tracker, dsb. sehingga lebih user-friendly. | Memiliki fitur sangat lengkap, tapi hal ini membuat kurva pembelajaran lebih tinggi. SEMrush butuh waktu adaptasi karena banyak modul (SEO, PPC, sosial media, dsb.). |
| Fitur Tambahan | Fitur khusus SEO seperti Content Explorer (menemukan konten populer untuk ide), Broken Link Checker, dan analisis “best by links”. | Platform all-in-one: selain SEO, ada Content Marketing Toolkit, iklan (Ads), Social Media Tracker, dan banyak alat otomatisasi seperti penjadwalan social media. |
| Harga Langganan | Starter $29/bulan (ideal pemula); paket Lite $129, Standard $249, Advanced $449 (per bulan jika bayar tahunan). Sistem kredit pada paket rendah dapat membatasi penggunaan data. | Paket Pro $139.95/bulan (individual/small biz), Guru $249.95 (startup/agen kecil), Business $499.95 (agen besar). Tersedia free trial 7 hari; paket gratis terbatas penggunaan harian. |
Tabel di atas memberikan gambaran umum. Selanjutnya kita bahas lebih rinci fitur-fitur tersebut.
Ahrefs menggunakan Keywords Explorer yang fokus pada riset organik. Kamu dapat melihat metrik seperti search volume, Keyword Difficulty, dan potensi trafik untuk sebuah kata kunci. Fitur unik Ahrefs adalah opsi “Also rank for” yang menunjukkan kata kunci lain yang banyak di-rank oleh situs teratas, serta position history yang melacak perubahan peringkat keyword dari waktu ke waktu. Namun, Ahrefs hanya menyediakan data Google dan tanpa komponen data PPC.
SEMrush, di sisi lain, memiliki Keyword Magic Tool yang sangat kuat. Selain data volume dan kesulitan kata kunci, SEMrush juga menampilkan data iklan (CPC) dan tren historis. Alat ini dilengkapi filter canggih dan AI Personal Keyword Difficulty (PKD) untuk analisis yang lebih akurat. Kamu bisa mengelompokkan kata kunci, memahami search intent, dan menganalisis keyword yang berdampak untuk strategi SEO dan PPC sekaligus. Kesimpulannya, SEMrush unggul untuk analisis keyword yang mencakup paid search, sedangkan Ahrefs lebih terfokus untuk pertumbuhan organik.
Dalam analisis backlink, Ahrefs sering disebut sebagai tool pilihan karena database backlink yang sangat besar dan antarmuka yang intuitif. Dengan Site Explorer, kamu dapat melihat profil backlink situs sendiri maupun kompetitor, jenis anchor text, link internal/eksternal, dan halaman mana yang menerima tautan terbanyak. Ahrefs menyediakan fitur “Best by Links” untuk menemukan halaman dengan tautan berkualitas terbaik. Meski Ahrefs hebat, perlu dicatat bahwa meski luas, database kata kunci atau backlink-nya sedikit lebih kecil daripada SEMrush menurut pengalaman pengguna.
SEMrush juga menawarkan alat backlink lengkap. Kamu dapat memantau tautan yang masuk (inbound links), menilai toxicity (seberapa berisiko tautan tersebut), dan menemukan peluang link building baru. Fitur gap analysis membandingkan profil backlink-mu dengan kompetitor untuk melihat halaman mana yang bisa dioptimalkan.
Selain itu, SEMrush punya modul Backlink Audit yang membantu mengidentifikasi tautan berbahaya. Intinya, SEMrush menyediakan banyak insight tambahan (seperti analisis konten dan social media terkait backlink). Ahrefs mungkin lebih disukai karena kesederhanaannya, tapi SEMrush memberi data tambahan seperti toksisitas link yang tidak ada di Ahrefs.
Untuk audit SEO teknis, kedua alat punya fitur site audit sendiri. Ahrefs Site Audit akan menelusuri situs dan menemukan masalah umum seperti konten duplikat, halaman lambat, broken link, serta metrik Core Web Vitals. Hasil audit Ahrefs ditampilkan dalam laporan rapi, tetapi fitur analisisnya terbatas pada masalah dasar. Misalnya, Ahrefs tidak memiliki fitur log file analysis (analisis file log server) seperti yang dimiliki SEMrush.
SEMrush Site Audit lebih lengkap. Selain cek link rusak, error server, dan isu kecepatan, SEMrush bisa menganalisis file log server untuk melihat bagaimana Googlebot merayapi situs. Fitur unik SEMrush juga termasuk Content Audit untuk meninjau konten duplikat atau berkinerja rendah. Secara keseluruhan, SEMrush memberikan insight teknis yang lebih mendalam dibanding Ahrefs pada aspek audit. Namun, bagi pemula yang hanya butuh pemeriksaan dasar, audit Ahrefs sudah cukup.
Untuk memantau posisi kata kunci, Ahrefs menyediakan Rank Tracker sederhana yang memantau peringkat di Google dari waktu ke waktu. Ahrefs fokus hanya pada Google dan fiturnya relatif cukup: misalnya bisa memantau ranking desktop/mobile, melihat pengaruh update algoritma, dan notifikasi jika peringkat berubah. Namun, Ahrefs tidak menyediakan opsi kustomisasi sebanyak SEMrush dan hanya mendukung Google saja.
SEMrush Position Tracking lebih canggih. Kamu dapat melacak peringkat kata kunci di berbagai mesin pencari (Google, Bing, bahkan memonitor ChatGPT sebagai “mesin pencari” terbaru), juga dalam berbagai lokasi/lokal. Position Tracking SEMrush memungkinkan kustom target kata kunci per negara, segmentasi perangkat, dan metrik tambahan seperti Share of Voice. Fitur pelaporan dan pengaturan SEMrush lebih fleksibel. Ini berguna jika kamu membutuhkan data internasional atau multi-kanal, meski bagi pengguna biasa mungkin fitur semacam itu tidak selalu dipakai.
Antarmuka Ahrefs dikenal bersih dan mudah dipelajari. Dashboard Ahrefs memberikan akses cepat ke tools utama seperti Site Explorer atau Rank Tracker. Bagi pengguna yang fokus SEO, Ahrefs terasa user-friendly karena struktur menu sederhana dan desain minimalis. Beberapa pengguna SEO pemula menyukai Ahrefs karena kurva belajarnya tidak terlalu curam.
Sementara itu, SEMrush menawarkan banyak modul dan dashboard berbeda. Hal ini membuat SEMrush sedikit lebih kompleks. Sebagai contoh, menu SEMrush mencakup SEO, Content, Social, dan iklan PPC. Pengguna baru mungkin membutuhkan waktu untuk memahami semua fitur tersebut. Beberapa pengguna menilai SEMrush memiliki kurva belajar yang lebih tinggi karena kelengkapan fiturnya. Namun, setelah terbiasa, SEMrush bisa sangat powerful, terutama bagi yang butuh integrasi berbagai aspek pemasaran digital.
Ahrefs lebih fokus pada SEO dan menawarkan beberapa fitur unik di area tersebut. Contohnya Content Explorer, yang membantu menemukan konten populer untuk riset ide, serta Site Audit dan Broken Link Checker khusus untuk strategi backlink (broken link building). Namun, Ahrefs tidak menyediakan alat khusus untuk iklan atau media sosial.
Sebaliknya, SEMrush memang didesain sebagai platform all-in-one. Selain fitur SEO, SEMrush memiliki Content Marketing Toolkit (menganalisis kinerja konten), Social Media Tracker (mengelola posting media sosial), dan Advertising Research. Ada juga alat SEO Writing Assistant untuk mengoptimasi konten on-page secara real-time. Bahkan, SEMrush memungkinkan menjadwalkan posting media sosial langsung dari platform dan menilai kesehatan situs secara umum. Semua tambahan ini membuat SEMrush lebih fleksibel untuk strategi pemasaran yang luas, terutama jika kamu juga aktif di kampanye iklan atau media sosial.
Dalam praktiknya, data yang disajikan Ahrefs dan SEMrush bisa berbeda karena masing-masing mengindeks web dengan cara sendiri. Misalnya, SEMrush diketahui memiliki database kata kunci yang lebih besar daripada Ahrefs. Ini bisa berarti SEMrush menemukan lebih banyak kata kunci untuk sebuah kueri dibandingkan Ahrefs. Demikian pula, volume pencarian yang ditampilkan di masing-masing alat seringkali tidak sama persis. Pada umumnya, SEMrush unggul sedikit dalam volume data (termasuk data historis), sementara Ahrefs unggul pada skor kesulitan kata kunci yang diklaim lebih akurat. Namun, tidak ada alat yang 100% tepat – nilai tertentu tetap perkiraan. Yang perlu diperhatikan adalah tren dan perbandingan antar kata kunci. Misalnya, jika kedua alat menunjukkan tren volume naik/turun yang sama, itu sudah memberi petunjuk yang berguna.
Dalam hal metrik backlink, kedua alat juga berbeda basis datanya. Ahrefs sering dianggap sangat akurat dalam menemukan link masuk baru, sementara SEMrush juga sering menambahkan data metrik toksisitas yang tidak ada di Ahrefs. Singkatnya, tingkat akurasi keduanya cukup baik untuk mengambil keputusan, asalkan kamu menyadari perbedaannya. Sebagai aturan umum, gunakan kedua tool sebagai acuan dibandingkan hanya mengandalkan satu.
Biaya adalah pertimbangan penting bagi pemula dan bisnis kecil. Ahrefs baru-baru ini meluncurkan paket Starter seharga $29/bulan (tanpa kontrak tahunan) khusus untuk pemula. Paket Starter ini cocok untuk penggunaan ringan seperti riset awal dengan batas 100 kredit bulanan. Di atas Starter, Ahrefs memiliki paket Lite ($129/bulan), Standard ($249), dan Advanced ($449) saat berlangganan tahunan. Perlu dicatat bahwa paket Starter/Ahli berbasis kredit, sehingga penggunaan di luar 100 kredit bisa terbatas, sementara paket yang lebih tinggi tidak menggunakan sistem kredit.
Di sisi SEMrush, paket utamanya adalah Pro $139.95/bulan, Guru $249.95, dan Business $499.95. Paket Pro cocok untuk pemilik usaha kecil atau individu, Guru untuk bisnis yang sedang berkembang, dan Business untuk tim besar. SEMrush menyediakan trial gratis 7 hari dan paket gratis terbatas (yang hanya bisa menganalisis data beberapa kali sehari). Tidak seperti Ahrefs Starter, SEMrush tidak memiliki paket sangat murah; harga terendah sekitar $139 per bulan (jika dibayar bulanan) atau $117 (jika tahunan).
Singkatnya, Ahrefs dapat lebih terjangkau jika menggunakan paket Starter untuk belajar, sedangkan SEMrush membutuhkan biaya lebih tinggi. Namun, SEMrush sering memberi lebih banyak kuota proyek dan keyword tracking di tiap paket dibanding Ahrefs. Misalnya, pada paket dasar SEMrush hanya mendapat 3 proyek, sementara Ahrefs Lite mendapat 5 proyek. Di luar itu, kalau kamu mengembangkan usaha, paket SEMrush yang lebih besar (Guru/Business) menyediakan fitur seperti data historis dan akses API yang tidak tersedia di Ahrefs.
Kelebihan Ahrefs:
Kekurangan Ahrefs:
Kelebihan SEMrush:
Kekurangan SEMrush:
Kesimpulannya, pilihan tergantung kebutuhanmu:
Berdasarkan perbandingan di atas, SEMrush lebih menyeluruh untuk strategi digital marketing (SEO+PPC), sedangkan Ahrefs memberikan pengalaman SEO yang lebih terarah dan sederhana.
Ingin belajar lebih lanjut tentang SEO dan tools seperti Ahrefs & SEMrush? Tingkatkan keahlianmu dengan mengikuti Bootcamp Digital Marketing dari Purwadhika. Di sana, kamu akan mendapatkan pelatihan intensif mengenai SEO, marketing tools, dan bimbingan karir seumur hidup untuk memasuki industri digital dengan percaya diri. Kunjungi Purwadhika Bootcamp Digital Marketing untuk informasi selengkapnya dan mulai langkahmu menjadi ahli digital marketing!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT